Masa Kini! Dimana Pelakor Menjamur, Di Ruangan Terbuka!
Sumber: http://manado.tribunnews.com/2017/10/14/perselingkuhan-bisa-membuat-pernikahan-lebih-kuat-ini-kata-psikoterapis-pasangan |
Cinta adalah sesuatu yang tidak bisa dicari, tak tahu kapan dia datang,
kepada siapa ditujukan, dimana akan berlabuh.
Ketika seseorang mulai jatuh cinta, dunia terlihat sangat kecil, hanya ada
dirinya dan orang yang ia cintai. Tak perduli ada orang lain yang mungkin
tersakiti, tak perduli sudah mengorbankan seseorang yang selama ini
setia bersamanya dalam suka maupun duka setelah 'sadar' telah menemukan cinta
yang sesungguhnya.
Masa kini, sebutan pelakor sering sekali kita dengar, ditujukan
bagi perempuan 'ratu tega' dalam bermain cinta dengan suami orang lain.
Sebenarnya bukan hanya di jaman ini pelakor meraja-rela, pada
jaman dahulu pun sudah sering kita dengar, tetangga sebelahan rumah,
pasangan suami-istri dan janda, ditemukan berselingkuh. Sahabat karib
perempuan, berselingkuh dengan suami sendiri, bahkan ada jaman dahulu
sinetron yang terkenal pada masanya, dibintangi oleh Meriam Belina,
Paramitha Rusadi, dan Mathias Muchus, berjudul 'Jangan Rebut Suamiku'.
Tentu tidak ada asap kalau tak ada api, tercetus ide untuk sebuah jalan
cerita film, berdasarkan fenomena yang ada di sekitar. Namun bedanya, pelakor jaman dahulu melakukannya dengan cara sembunyi-sembunyi
dan khawatir jika tertangkap basah. Berbeda dengan jaman sekarang dimana pelakor semakin meraung-raungkan kebanggaannya telah menjadi
pilihan dengan menyisihkan perempuan lainnya.
Sempat tersiar berita di dunia maya, seorang korban perceraian (janda)
ditampung oleh sahabatnya. Sebenarnya dalam Agama Islam ini sungguh tidak
dibenarkan, yaitu adanya orang ketiga di dalam rumah. Bahkan saudara lelaki
suami atau saudara perempuan istri tidak diijinkan untuk tinggal satu rumah
bersama saudaranya yang telah menikah. Namun sungguh mulia hati sang sahabat, ia tidak tega melihat si janda hidup terkatung-katung di jalanan tanpa suami dan harta, bahkan kemana kakinya melangkah, ia pasti menyertakan si janda dalam perjalanan. Istilahnya, mereka telah makan dalam satu piring. Siapa sangka setiap kesempatan datang justru sang suami berpindah kamar dan si janda pun membuka lebar-lebar pintu kamarnya. Pada akhirnya semua terungkap dan dia lah yang menjadi korban.
Seorang perempuan muda asal Balikpapan pun sempat viral di dunia maya, karena status di facebook-nya yang terus terang mengungkapkan bahwa ia bahagia
meskipun hari-hari si lelaki pujaan hatinya itu tinggal bersama istri sah
nya, namun dirinya dianggap jauh lebih istimewa di mata lelaki tersebut,
dibuktikan dengan barang mewah pemberian suami orang tersebut. Mungkin dia
lupa, seorang 'simpanan', tidak akan pernah menjadi berlian yang berkilau
dalam gelap. Disembunyikan karena apa? Karena aib! Bukan sesuatu yang
dapat dibanggakan.
Sebenarnya kesalahan bukan hanya pada pelakor, melainkan peran
lelaki di sisi korban pun sangat besar dalam hal membunuh korban
menggunakan cintanya. Lelaki tersebutlah yang membuka ruang kepada wanita
lain untuk masuk dalam permainan cintanya, bukan hanya menawarkan hatinya
untuk dibagi melainkan hartanya untuk dibagi juga, kemudian bertemu
perempuan yang haus akan kasih sayang atau sekedar bosan hidup miskin,
terjadilah permainan api cinta yang membara, membakar hati perempuan lain
yang tersakiti.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa 'Wanita tidak tahan godaan melihat harta
lelaki, sedangkan pria tidak tahan godaan melihat paha wanita', sehingga
cinta yang disadari sebenarnya hanya sesaat dalam melampiaskan nafsu, nafsu
birahi bagi pria dan nafsu belanja bagi si wanita. Sementara cinta yang
lain adalah cinta sesungguhnya, yang akhirnya berdarah dan mati.
Sadarlah pembaca sekalian, jadikan suami sebagai surga bagi istri, sang
imam pengayom dan penuntun istri agar berjalan di jalan yang benar, bukan
malah tersesat sendiri dalam cinta terlarang, mengingkari janji suci
pernikahan, menodai cinta suci dengan perzinahan. Dan wahai perempuan yang
konon mencintai suami wanita lain, berhasil mengalihkan perasaan si lelaki
dari istri sahnya, dimanakah hati nuranimu? Apakah sanggup memelihara
pengkhianat cinta? Karena seseorang yang pernah berkhianat, bukan tidak
mungkin untuk mengulanginya kembali. Mari menjadikan artikel ini untuk
lebih mawas diri.
1 comments
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus