Adopsi Hutan - Lestarikan Keanekaragaman Hayati Hutan Yang Lebih Dari Sekedar Pohon
Bukit Bangkirai. Sumber Foto: Koleksi Pribadi. |
Belasan tahun silam, aku menuliskan skripsi atau dikenal juga dengan tugas akhir perkuliahan yang berjudul "Pemanfaatan Bukit Bangkirai Sebagai Ekowisata di Kalimantan Timur". Kebetulan aku mengambil perkuliahan di bidang Manajemen Kepariwisataan kala itu.
Bukit Bangkirai adalah nama dari sebuah Hutan Lindung yang berada tidak begitu jauh dari Kota Balikpapan, yaitu sejauh 38 kilo saja jarak tempuhnya, namun berada di Kawasan Kutai Kartanegara.
Kebetulan Bukit Bangkirai menawarkan beberapa atraksi wisata hutan juga seperti Jembatan Gantung Kanopi yang menghubungkan beberapa pohon, dan butuh menapaki anak-anak tangga yang terbuat dari kayu ulin atau bangkirai dengan ketinggian 30 meter dari permukaan tanah.
Cerita dari hutan.
Masih teringat ketika awal aku melintasi hutan, menyusuri track yang telah disediakan guna menuju atraksi wisata yang ditawarkan oleh Kawasan Hutan Lindung tersebut, yaitu meniti jembatan gantung sepanjang 64 Meter yang menghubungkan 3 Pohon Bangkirai besar.
Semula, image yang tertanam dalam benakku tentang hutan hanyalah kegelapan, tak ada hal menyenangkan di dalamnya.
Dalam pikiranku ketika itu, hutan adalah tempat tinggalnya hewan buas dan manusia yang masuk ke dalamnya akan susah mencari jalan keluar.
Jembatan Gantung di Bukit Bangkirai. Sumber Foto: Koleksi Pribadi. |
Aku biasa menyebut hewan ini sebagai Naga. Sumber Foto http://miftahrizkamuna.blogspot.com |
Ketika para monyet berkunjung ke rumahku. Aku hanya berani memotret dari balik kaca jendela. Sumber Foto: Koleksi Pribadi. |
Lestarikan hutan tempat tinggal mereka. Sumber Foto: Greenpeace.org |
26 comments
Hutan adalah paru-paru bumi kehidupan yg tak pernah mati
BalasHapusBetul banget Koh, semoga semakin banyak orang yang peduli dengan kelangsungan hidup hutan.
HapusJadi pengen ke bukit bangkirai lagi, andai ada acara blogger kesana rame-rame pasti seru ya mbak, tahun lalu pas kesana pas angin kencang nyali benaran teruji waktu melintas
BalasHapusIyaa Mbak. Seru yaa kalau Blogger pergi ke sana rame-rame. Semoga Pandemi segera berlalu jadi kita bisa merayakannya dengan pergi berwisata ke daerah sana.
HapusAku senang dengan kepeduliann banyak pihak terhadap hutan seperti ini. Apalagi kini caranya pun mudah sekali. Ada adopsi hutan untuk kelestariannya. Semoga banyak yang akan sadar jika hutan adalah milik kita semua yang mesti kita jaga keberlangsungannya.
BalasHapusBetul banget Mbak. Supaya nggak terjadi lagi penebangan liar dan kebakaran hutan yang sering terjadi dahulu, sudah waktunya kita bergotong royong untuk turut andil melindunginya.
HapusAdopsi hutan merupakan metode melestarikan hutan yanga lebih praktis. Walaupun bukan penikmat jelajah hutan, setidaknya dengan memahami manfaat menjaga hutan, masyarakat lebih mendukung dan ikut serta melestarikan hutan.
BalasHapusBagi aku hutan itu antara indah dan serem. Indah karna view dan kealamiannya untuk dikunjungi. Serem karena kesunyiannya serta kecemasan adanya hal-hal tidak terduga di hutan.
Tapi, melestarikan nya walau tidak harus menikmati atau menjelajahi, jelas hutan sangat besar kontribusi nyata bagi lingkungan tempat kita tinggal.
Betul banget Mbak. Kita cukup berkontribusi dimanapun kita berada.
HapusMbak, photo waktu kecilnya cantik sekali yang di tengah jembatan itu.
BalasHapusSempat datang lagi kah untuk penulisan skripsi ke Bukit Bangkirai?
Bagaimana dengan Infrastruktur dan cottage nya sekarang?
Ternyata program adopsi pohon sudah sejak lama ya.
Iya Mbak, itu saya dua kali berkunjung. Yang foto di depan bertuliskan Bukit Bangkirai itu, saya pakai baju pink, saat skripsi perkuliahan tahun 2005. Kalau foto di atas Jembatan Gantung itu waktu saya baru mau masuk Perkuliahan sepertinya. Maklum dulu motretnya masih pakai kamera yang berklise itu, heheheee, jadi irit jepretnya.
HapusSemoga semakin banya yang sadar untuk ikut menjaga dan melestarikan hutan2 di negara kita ya, mbak.
BalasHapusBetul banget Mbakk ... aamiin yaa Rabb.
HapusModel adopsi hutan ini bagus ya mbak melibatkan kontribusi masyarakat untuk peduli ttg pelestarian hutan semoga ini menjadi solusi agar hutan tetap lestari
BalasHapusBetul sekali Mbak, aamiin yaa Rabb.
HapusRasanya pasti asyik ya mbak bisa masuk hutan gitu. Saya belum pernah, paling juga cuma kebun raya bogor saja��. Baru tahu kalau ada program adopsi pohon, saya pikir pohon-pohon di hutan itu dirawat oleh pemerintah
BalasHapusAsyikk Mbak ... awalnya takut, tapi setelah masuk, seru banget. Semoga Hutan Indonesia selalu lestari yaa Mbak?
HapusAku paling seneng main ke hutan mba. Jadi sedih kalau hutannya rusak. Semoga kita semua bisa merawat hutan yah
BalasHapusIyaa Mbakk, aamiin yaa Rabb, semoga hutan kita lestari selalu.
HapusWaaawww monyetnya sampe pada main ke rumah. Antar seru sama serem ya mbak takut di pencloki terus dikejar kejar hihi
BalasHapusAyo kita semua saling bantu jaga alam yaaa biar kehidupan ttp seimbang
Betul banget Mbak ... antara takut dan iba lihatnya, karena kadang ada yang masih kecil juga.
Hapuswah kita bisa tetap menyanyangi hutan dengan mengadopsinya ya, insyaAllah jadi langkah kecil untuk kontribusi merawat bumi
BalasHapusIyaa Mbak ... alhamdulillah semakin dimudahkan cara kita agar dapat berkontribusi dalam hal pelestarian hutan.
HapusHayuk Kak, kita dukung gerakan adopsi pohon dengan menyalurkan donasi semampu kita ya, kasihan kl hutan musnah, satwa hutannya juga ikutan musnah, huhuu
BalasHapusBetul Mbakk, hiks, sedih banget pastinya.
HapusDuh monyetnya kelaparan, kasihan..Program adopsi hutan ini juga membuat kita lebih peduli pada hutan Indonesia ya semoga hutan kita tetap lestari
BalasHapusIyaa Mbak, kasihan monyet-monyetnya, hutan tempat tinggal mereka semakin kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Hapus