![]() |
Sumber Foto: Liputan 6 |
Lagu yang ternyata diciptakan oleh Hasbi Haji Muh Ali atau dikenal dengan nama akun instagram @mrbie_, seorang pria berkebangsaan Malaysia untuk Projector Band itu, dipopulerkan di Indonesia pertama kali oleh Nissa Sabyan Gambus.
Meski ada beberapa lirik yang keliru disebutkan oleh Nissa seperti 'baring di ribamu' menjadi 'baring di jilbabmu', tetapi sungguh tidak menghilangkan keindahan dari lagu ini menurut sebagian orang yang menyukainya.
'Aisyah Istri Rosulullah' ini berkisah tentang kecintaan Rosul kepada Aisyah, begitupun sebaliknya, membuat romantisme yang diciptakan melalui liriknya menggetarkan hati sebagian umat, ditambah dengan kesyahduan suara Nissa Sabyan ketika menyanyikannya.
Beberapa orang yang dahulu sempat ingkar, merubah pandangannya kepada sosok Rosulullah, dimana prasangka terhadap sang Rosul sebagai pencinta Poligami saja, menjadi seorang yang mencintai dan memuliakan istrinya.
Sesungguhnya Mr Bie sendiri menciptakan lagu ini untuk menunjukkan kecintaannya kepada sang istri yang bernama sama, berkiblat pada rasa cinta Rosul terhadap Aisyah.
Lagu ini pun menjadi trending di Youtube dan masuk peringkat satu pada mesin pencarian Google.
Namun, ternyata di tengah popularitas lagu ini, terjadi polemik, pro dan kontra atas lirik dari lagu tersebut yang menjadikan Aisyah sebagai objek.
Beberapa orang yang kontra menganggap bahwa lagu tersebut dapat mencoreng kemuliaan seorang istri Rosulullah karena pada liriknya menunjukkan kemolekan dan kemanjaan Aisyah kepada Rosul.
Namun beberapa orang yang menyukainya hanya melihat dari sisi romantisme yang menggetarkan itu, dan sama sekali tidak beranggapan bahwa menceritakan warna kulit dan pipi Aisyah merupakan sebuah pelecehan atau mengumbar aurat sang wanita mulia.
Menurut sebagian orang yang menikmati lagu ini, melalui telapak tangan seseorang pun sudah dapat diketahui warna kulitnya, dan pipi merah Aisyah telah tertulis dalam sejarah juga dimana Rosul memanggil Aisyah dengan sebutan Humairah yang berarti 'Kemerahan'.
Bahkan di salah satu grup Facebook yang bernama Komunitas Bisa Menulis (KBM), seorang warganet terang-terangan menuliskan ketidak-setujuannya dengan lagu tersebut. Ia juga menjuluki lagu itu sebagai 'Lagu Kacau Balau'.
Tulisannya tersebut pun mengundang pro dan kontra di kalangan netizen.
Nah, kalau menurut kalian nih, lagu itu bagus atau malah menyesatkan?