Bombon Asam Annisa Tang

Sumber Foto: We TV Desain Gambar: Pribadi

Selain melihat genre dramanya, aku biasa melihat dari para pemainnya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mulai menonton.

Seperti Drama Cina yang berjudul Asmara Laksana Galaxi yang sudah tayang dan masih dapat ditonton di We TV ini dimana genrenya drama kolosal kerajaan yang diperankan oleh si cantik Zhao Lusi serta dipasangkan dengan Leo Wu yang juga sepadan.

Drama Cina yang satu ini berkisah tentang gadis muda nan cerdik bernama Cheng Shao Shang, namun menjadi biang masalah dalam keluarganya karena kekurangan kasih sayang dari orang tua.

Kedua orang tuanya bertugas sebagai jenderal yang memimpin perang sehingga sering meninggalkan anaknya, sementara bibi yang memimpin rumah tangga bersikap sangat tidak adil kepada Shao Shang, begitupun dengan sang nenek, sehingga Shao Shang merasa tidak disayang dan bersikap berandalan.

Shao Shang tidak diberikan makanan yang cukup, tidak diberikan pakaian yang layak, bahkan bibi dan neneknya sempat mengambil kesempatan untuk mengucilkan Shao Shang di gudang ketika orang tuanya pergi berperang lagi.

Bukan hanya marah dan kecewa kepada bibi maupun neneknya, Shao Shang lebih kecewa kepada orang tuanya, terutama sang ibu yang ketika kembali berperang sama sekali tidak pernah memeluknya melainkan terus memarahi dan menegur serta ikut-ikutan menganggap bahwa Shao Shang ini adalah biang masalah.

Ibu Shao Shang yang terbiasa ikut berperang tidak bisa bersikap lembut, dia mengasuh anak perempuannya sendiri seperti memerintah kepada anak-anak buahnya, sehingga membuat Shao Shang tambah memberontak dan membenci ibu kandungnya sendiri.

Bahkan sebagian penonton ikut berkomentar 'ibu kandung rasa ibu tiri', ketika menonton scene si ibu yang memperlakukan Shao Shang secara tidak layak.

Memang bikin gemas penonton sih.

Bagaimana tidak gemas kalau jarang bersua dengan anak perempuannya sendiri, tetapi kala bertemu malah ikut-ikutan menganggap anak sendiri sebagai biang masalah sehingga terus menerus memarahinya di hadapan orang lain?

Apalagi ada satu scene dimana si ibu kandung ini terlihat begitu menyayangi dan melindungi sepupunya sendiri, bahkan memuji sang sepupu di hadapannya sebagai anak yang manis dan penurut, sementara sebaliknya selalu mengintimidasinya sebagai anak yang brutal serta susah diatur.

Tatapan mata kecewa Shao Shang yang diperankan oleh Zhao Lusi ini turut merasuk ke dalam jiwa penonton sehingga emosi penonton pun ikut diaduk-aduk olehnya.

Padahal kecerdasan Shao Shang ini membuat banyak pria yang terpesona dan tertarik padanya, yaitu yang pertama ada Lou Yao.

Lou Yao ini adalah cowok yang diremehkan oleh tunangannya sendiri, namun bertemu dengan Shao Shang pada saat kompetisi kecerdasan teka-teki lentera yang diadakan oleh Yuan Shen untuk mendapatkan arak ribuan mil pada saat malam festival lentera.

Pada satu malam itu, baik Lou Yao maupun Yuan Shen langsung terpesona dengan Shao Shang dan mengejar-ngejarnya.

Shao Shang yang masih sangat muda, belum begitu mengerti cinta, berusia 16 tahun membalas perhatian yang diberikan oleh Lou Yao karena beranggapan bahwa Lou Yao yang lembut pasti dapat menjadi sosok suami dan teman hidup yang tepat untuknya.

Lou Yao selalu ada dan menuruti semua keinginan Shao Shang dimana dia tidak pernah mendapatkan itu dari kedua orang tuanya.

Sampai suatu ketika dia merasa kecewa terhadap Lou Yao yang tidak tegas, hubungan mereka pun mulai menjauh, sementara Shao Shang yang sebelumnya segan dan takut dengan Ling Buyi yang kerjaannya memimpin perang seperti kedua orang tuanya juga, malah justru semakin dekat, sampai akhirnya Shao Shang yang semakin dewasa mulai merasakan cinta kepada pemuda itu.

Ling Buyi (diperankan oleh Leo Wu) merupakan anak angkatnya kaisar.

Dia memiliki seorang bibi yang mengalami gangguan kejiwaan atas ulah pamannya dan menganggap Ling Buyi sebagai anak kandungnya, padahal anak kandungnya sendiri sudah tewas saat terjadi pembantaian warga sipil oleh para pengkhianat.

Pamannya adalah salah satu orang yang menyebabkan terjadinya pembantaian itu, namun dia sendiri tidak menyadari kalau dalam insiden tersebut, yang tewas adalah anaknya, bukan Ling Buyi.

Awal Shao Shang dan Ling Buyi berkenalan adalah ketika Ling Buyi berkunjung ke rumahnya Shao Shang karena penasaran dengan nona keempat di keluarga itu yang sempat membantu dia menangkap seorang penjahat dimana penjahat tersebut merupakan adik dari nenek Shao Shang.

Saat itu juga Ling Buyi sudah tertarik kepada Shao Shang, namun Shao Shang justru jaga jarak dengannya karena ketakutan dan justru berpacaran dengan Lou Yao.

Setelah putus dari Lou Yao, barulah Shao Shang dan Ling Buyi mulai dekat, bahkan Ling Buyi menghibur Shao Shang dalam sedihnya hingga Shao Shang benar-benar merasa jatuh cinta.

Ling Buyi dan Shao Shang pun bersama, bersatu dalam cinta.

Walau semua orang di sekitar Shao Shang menganggap bahwa Shao Shang adalah biang masalah, namun tidak begitu dengan Ling Buyi.

Pemuda ini justru menganggap bahwa Shao Shang hebat dan berani, bahkan Buyi selalu ada untuk Shao Shang, untuk mendukungnya, membantunya berdiri dalam keterpurukan.

Sayangnya lagi-lagi Shao Shang dibuat kecewa oleh sikap sang ibu.

Ketika dia bersama dengan Lou Yao dahulu, ibunya tidak setuju karena menganggap posisi Lou Yao lemah dalam keluarganya sendiri, karena Lou Yao bukanlah anak sah, melainkan anak selir dan berkedudukan sebagai putra kedua.

Lalu saat Shao Shang sudah merelakan Lou Yao dan pada akhirnya bisa jatuh cinta dan bersama dengan Ling Buyi, dimana semua orang melihat bahwa Ling Buyi adalah pria yang dapat diandalkan, lagi-lagi ibunya tidak setuju dengan banyak alasan.

Sang ibu sebenarnya khawatir jika Shao Shang bersama dengan Ling Buyi, karena tentu putrinya itu akan menghadapi banyak bahaya.

Sebagai seorang putra angkat kaisar dan terlibat dalam perang, Ling Buyi memiliki banyak musuh.

Hanya saja cara ibunya menyayangi Shao Shang justru membuat Shao Shang merasa tidak disayang.

Bagaimana tidak jika Shao Shang selalu diremehkan di hadapan orang lain dan apa yang Shao Shang ingin lakukan selalu ditentang oleh ibunya sendiri?!

Sepertinya ibunya Shao Shang ini perlu belajar parenting dulu nih dengan mom blogger  tentang mendukung hobi anak agar penuh manfaat karena apa yang Shao Shang lakukan kok ya salah terus di matanya.

Kalau kalian suka menonton drama cina yang mengaduk-aduk emosi, drama berjudul Love like the Galaxy alias Asmara Laksana Galaxi ini adalah drama yang tepat untuk kalian tonton di akhir pekan.

Premier Orpa bersama kawan satu komunitas. Sumber Foto: Pribadi

Kala itu teman satu komunitas menyebarkan flyer untuk nobar sebuah film panjang yang menang dalam JAFF Jogja yang berjudul Orpa dan bersetting lokasi di Papua.

Awalnya aku berpikir Orpa ini adalah bahasa Papua yang berarti kawin lari atau apa gitu, semacam Silariang dari Makasar, karena bocoran sinopsisnya adalah berkisah tentang seorang gadis Papua yang lahir dalam keluarga konservatif dimana ayahnya menganggap bahwa pendidikan bagi anak perempuan itu percuma saja karena bakal dibawa ke dapur juga.

Saat nobar dimulai, aku baru tahu bahwa Orpa adalah singkatan nama dari Orsila Murib, yaitu nama panggilan si tokoh utama yang dibujuk ayahnya untuk menikah saja, tidak perlu lanjut sekolah hingga ke perguruan tinggi bahkan dianggap untuk tak perlu mengambil ijazah lulus SMAnya.

Sang ayah berpikiran kolot dimana menganggap bersekolah bagi wanita hanyalah kesia-siaan belaka, membuang-buang uang saja, sementara kalau dirinya menerima pinangan dari lelaki untuk menikah muda, bukan hanya mahar yang mereka terima melainkan sepanjang sisa usia akan dibiayai oleh suaminya, tidak menjadi tanggungan dari keluarganya lagi.

Kami nobar di XXI Premier di Pentacity Kota Balikpapan loh pada hari Sabtu tanggal 05 Agustus 2023.

Nobar ini diadakan oleh komunitas sineas yang bernama Gambar Gerak, dimana sengaja diberikan kepada kami yang ingin terlebih dahulu menikmati filmnya.

Film Orpa sendiri baru tayang pada tanggal 07 September 2023 serentak di 22 kota, namun kami diijinkan untuk menikmati filmnya terlebih dahulu.

Menurutku film ini segar dengan pemain-pemain pendatang baru, kemudian ceritanya pun mengharu biru dengan balutan komedi di dalamnya.

Tokoh seseorang di luar RAS Papua yang dikisahkan sebagai pemusik yang sedang mencari inspirasi di tanah Papua bernama Ryan ikut melengkapi kesegaran di film ini karena petualangan Orpa dan Ryan di hutan pun dimulai.

Yang jelas ini film yang seru, segar, lucu, tapi juga banyak scenes yang membuat air mata turut berguguran, apalagi syutingnya di Tanah Papua yang pemandangan alamnya luar biasa indah.

Orpa

Seperti yang sudah sempat aku sampaikan sebelumnya kalau tokoh Orpa adalah seorang remaja perempuan asli Papua dengan ciri khas berambut keriting, berkulit gelap dan bertubuh tidak kurus atau lebih berisi.

Orpa memiliki seorang ibu dan bapak tiri dimana sang bapak menganggap bahwa tidak ada gunanya menyekolahkan seorang anak perempuan karena hanya akan menghabiskan uang saja, sedangkan pada akhirnya juga dia hanya akan mengurus rumah tangga, sehingga bapaknya memutuskan agar Orpa langsung menikah saja.

Bahkan bapaknya juga beranggapan agar tak perlu mengambil ijazah kelulusan SMAnya karena ijazah tersebut dianggap tidak ada gunanya bagi seorang anak perempuan.

Di sini penonton sudah dibikin gemas dengan pemikiran kolot sang bapak, apalagi bagi penonton wanita sepertiku.

Bukan hanya berpikiran kolot, melainkan otoriter dan kasar pula, sehingga Orpa dan sang bunda hanya memiliki pilihan untuk mengalah di hadapan bapaknya tersebut walau hatinya memberontak, tetap memiliki keinginan untuk meraih cita-citanya.

Cerita Orpa ini menarik, hanya saja aku agak bingung dengan latar belakang keluarga Orpa dimana kadang aku menangkap kisahnya bahwa ayah Orpa yang otoriter ini adalah ayah sambung, tapi pada beberapa scene memperlihatkan kalau sepertinya Orpa ini anak kandungnya.

Aku sempat mengambil kesimpulan kalau ayah kandung Orpa meninggalkan Orpa dan ibunya, kemudian ibunya menikah lagi dengan ayahnya yang 'in frame' tersebut, bahkan sempat punya anak namun anaknya meninggal, sehingga mereka merasa ketergantungan dengan ayahnya itu, namun menjelang akhir film interaksi Orpa dan ayahnya selayaknya ayah kandung yang benar-benar menyesal karena telah menghambat Orpa menggapai cita-citanya.

Entah aku yang agak lemot memahaminya atau memang kurangnya penjelasan mengenai latar belakang keluarganya si Orpa ini, sama satu scene lagi yang bikin aku bingung, yaitu kemunculan seorang tokoh wanita di dalam hutan yang sebenarnya nggak ada juga nggak masalah sih menurutku, heheheee, tapi over all is ok, dari segi dialog dan pengemasannya.

Ya gimana nggak oke, ini film juara loh di JAFF Jogja, jadi ya nggak diragukan lagi lah kecehnya.

Karakteristik Tokohnya

Selain karakter si ayah yang agak susah aku pahami, aku suka dengan karakter dua orang tokoh utamanya yang jelas, yaitu Orpa dan Ryan, dua orang dari kultur yang berbeda namun menjadi teman dadakan dalam perjalanan mereka ke satu tujuan yang sama.

Ada satu scene ketika Orpa dan Ryan sedang dalam perjalanan menelusuri hutan, Orpa menangkap seekor anak babi, lalu mengeluarkan pisau dan memberikannya kepada Ryan, lalu berkata, "Ayo Kakak Ryan, potong di sini."

Orpa juga melanjutkan kata-katanya ketika melihat Ryan memegang pisau dengan gemeteran, "Di Papua biasa laki-laki yang memotong hewan."

Di sini langsung bisa kita ketahui kalau kebiasaan di Papua adalah lelaki yang memotong hewan, kemudian Orpa orangnya lebih keras, sementara Ryan lebih lembut dan nggak tegaan.

Filmnya keren banget dah, mana pemandangan alam di Papua itu indah banget pula.

Semoga kalian sempat nonton filmnya dah ya, aku takut kalau kebanyakan bercerita di sini, ntar malah keceplosan spoiler, hihihiii.

Mengatasi Stress Seorang Aktor. Desain Gambar: Pribadi

Seorang rekan satu komunitas yang kebetulan berprofesi sebagai seorang artis FTV nasional pernah berbagi cerita mengenai dirinya ketika baru-baru saja merintis karirnya sebagai seorang aktor.

Dia yang memang bercita-cita untuk menjadi seorang artis, sudah mulai mencoba berbagai peruntungan seperti mengikuti ajang pencarian model tabloid dan majalah, serta tergabung dalam grup teater sejak kelas 2 SMP hingga akhirnya sampai jugalah dia pada satu titik menjadi seorang aktor FTV alias pemain film televisi.

Ketika itu dia mendapat dukungan penuh dari sang ayah, namun setelah ayahnya tiada dan sang ibu tidak sepenuhnya memberikan dukungan, dia pun mulai berusaha mencari jalan sendiri untuk bisa menjadi seorang artis.

Tingkat stres seorang artis, khususnya aktor yang membintangi sebuah film sangat tinggi dimana dia harus memahami setumpuk naskah yang tebal, lalu berakting di hadapan banyak orang seperti kameramen, sutradara yang sedang memegang naskah tebal untuk memantau aktingnya sang artis, serta harus paham blocking kameranya juga.

Dia bercerita kalau awal-awal bermain film, dia agak susah untuk memahami blocking kamera karena bukan hanya ada satu kamera di lokasi syuting melainkan ada beberapa kamera, sehingga sering sekali dia melakukan kesalahan karena hal tersebut.

Akhirnya cacian dan makian pun sempat dia dapatkan dari sang sutradara karena durasi syutingnya semakin panjang akibat kesalahan-kesalahan kecil.

"Pokoknya kalimat kebun binatang bisa keluar semua, jadi untuk menjadi seorang aktor kalian harus tahan mental dan banyak-banyak belajar kondisi di lapangan." Begitu pesannya ketika sedang memberi pengarahan kepada kami yang masih baru banget di dunia akting ini.

Saat itu aku berpikir, pantas ya banyak artis yang melarikan depresinya dengan menjadi pencandu drugs dan pemabuk, karena ternyata memang sekeras itu dunia artis.

Jangan ditiru ya Guys, karena masih banyak cara kok untuk mengatasi stres tanpa harus mengalihkannya ke hal-hal yang negatif, antara lain.

• Beribadah

Perlu diakui jika rajin ibadah, hati kita terasa lebih tenang dan hidup rasanya berjalan lebih lancar pula.

Jarang sekali kita mendengar isu selebriti yang rajin ibadah mengalami stres hingga depresi.

Dari dulu itu aku ngefans sekali dengan raja sinetron Dude Harlino dimana dia terkenal sebagai aktor yang soleh dan nyaris tidak pernah melewatkan solat di lokasi syuting, padahal dia pun sama seperti Naysila Mirdad yang menjalankan sinetron kejar tayang.

Hampir tidak pernah pula kita mendengar isu yang tak sedang soal Dude Harlina.

Satu-satunya isu yang pernah dia terima hanyalah isu cinlok dengan lawan mainnya.

• Fokus Pada Tujuan

Ini merupakan saran dari rekan kami yang sudah sempat menjalankan kehidupan sebagai seorang aktor wanita tersebut.

Dia bercerita kalau dulu untuk mengatasi tekanan mental yang dia terima dalam menjalankan pekerjaannya ya fokus pada tujuan saja.

Intinya ketika itu adalah dia menjalankan pekerjaan, dia mencari penghasilan dan penghidupan melalui pekerjaan itu, maka jalankan saja dengan sebaik-baiknya.

Bisa juga kita lihat pada Prilly Latuconsina yang bekerja keras untuk tujuan membangun rumah impiannya dan itu benar-benar terwujud karena dia fokus untuk itu, padahal dalam perjalanan karir seorang Prilly pun sempat melalui isu yang tak sedap.

• Jalankan Hobi

Walau sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas rutin sehari-hari, jangan lupa untuk menjalankan kegiatan yang kita sukai.

Pada tahu Naysila Mirdad dong, si ratu sinetron itu, dimana hampir semua sinetron yang dia bintangi menggunakan sistem kejar tayang karena diputar di layar kaca setiap harinya.

Pernah nggak kita dengan isu buruk tentang dia seperti mabuk-mabukan di club apalagi ngedrugs?

Nggak pernah kan?

Paling banter kita dengar kabar mengenai isu percintaannya saja atau isu cinlok akibat chemistry-nya yang dapat banget dengan lawan mainnya dahulu, yaitu Dude Harlino.

Nah, ternyata adik dari Nana Mirdad ini pandai menjalankan hobi atau kegemarannya di tengah kesibukannya sebagai seorang artis.

Dia suka jalan-jalan keluar negeri sambil kulineran mewah dan sering sekali membagikan momen tersebut pada laman sosial medianya.

Sama dong dengan aku yang juga suka kulineran, tapi bedanya ya aku kuliner di dalam kamar sajalah sambil nonton drama seri di aplikasi HP saja, hihihiii.

Selain hobi kulineran di luar negeri, ternyata Naysila Mirdad ini juga mulai menjalankan hobi barunya, yaitu olahraga diving.

Ada juga yang kegemarannya kolektif tas branded, sah-sah saja kok.

Ngapain bekerja keras hingga hobi pun tak boleh untuk dijalankan? Selama itu sesuai kemampuan, just do it!

• Bersama Orang Terkasih

Pada tahu nggak kenapa kalau kita berkumpul dengan orang yang kita sayang, rasanya jiwa itu lebih segar?

Seperti aku yang kalau habis mencium aroma tubuh dari anak-anakku rasanya hati itu tenang banget.

Rupanya itu karena hormon oksitosin yang bekerja di dalam diri kita, dimana hormon itu berkaitan dengan hubungan keterikatan dan emosional antar manusia dimana hormon tersebut dikenal juga dengan nama hormon cinta.

Oleh karena itulah jangan lupa pula bagi kita untuk mengkhususkan waktu agar dapat quality time bersama orang-orang terkasih agar bebas dari rasa stres.

• Tidur atau Beristirahatlah

Nah ini yang paling penting dalam mengatasi stres, yaitu beristirahat atau tidur yang cukup karena tidak cukup waktu tidur membuat hidup semakin terasa sulit.

Para aktor yang jam dan kesibukannya tak tentu, tergantung dengan jadual syuting, apalagi jika sedang shoot untuk sinetron kejar tayang, harus benar-benar memperhatikan kualitas tidurnya.

Kapan pun ada kesempatan untuk tidur, maka beristirahatlah, jangan malah digunakan untuk melakukan aktivitas lainnya dan mengabaikan waktu tidur.

Ki-Ka: Claudya, Eksa, Annisa, Mifta, Nazla dari Rumah Akting Balikpapan. Sumber Foto: Pribadi

Selain senang mencurahkan isi hati dan pikiranku melalui tulisan, aku pun sudah tertarik seni peran sejak lama, oleh karenanya aku juga senang bermain ekspresi dalam konten-konten yang mengandung cerita pada sosial mediaku.

Sampai pada suatu saat pada Bulan Januari di tahun 2020, sebelum pandemi, aku mendapat kesempatan ikut workshop film pendek dimana selama dua hari kami mendapatkan banyak sekali ilmu seputar pembuatan film pendek, mulai dari kepenulisan skenario, penyutradaraan, kameramen, sound, sampai dengan seni peran.

Kemudian pada akhir tahun 2022, aku pun ikut audisi Bengkel Akting Kuma dan alhamdulillah bisa menjadi salah satu pesertanya.

Kala itu kami tidak langsung pelatihan mimik wajah, dialog, dan sebagainya, melainkan kami dilatih layaknya pemain teater yang kudu kuat fisik maupun mentalnya, yaitu yang pertama kita harus mengenali olah tubuh kita masing-masing terlebih dahulu, kemudian dapat berempati terhadap teman yang lain, dan kemudian fokus dengan perintah.

Hanya dua hari kami mendapat pelatihan dari Bengkel Akting Kuma yang terdiri dari Paul Agusta, Kiky Narendra, Artasya Sudirman, dan juga Mian Tiara.

Selepas pelatihan, atas ide dari salah seorang kawan kami yang bernama Anton Soegito, kami pun mendirikan Rumah Akting Balikpapan sebagai upaya pelatihan lanjutan dimana dikoordinir oleh Anton Soegito itu sendiri.

Kebetulan Anton Soegito adalah seorang videographer yang sudah beberapa kali terlibat dalam pembuatan film pendek juga.

Rumah Akting Balikpapan = Pecahan Kecil alumni Bengkel Akting Kuma Balikpapan. Desain Foto: Pribadi

Kami pun rutin mengadakan jadual pelatihan setiap hari selasa dan kamis setiap minggunya dengan menu-menu latihan yang telah dibuat oleh sang koordinator.

Nah, pada hari Kamis tanggal 20 Juli 2023, jadual latihan kami yang perempuan adalah mendalami peran sebagai Kinan di drama seri Layangan Putus yang aslinya diperankan oleh Putri Marino, sementara untuk yang lelaki diminta agar dapat mendalami peran sebagai Zainuddin yang memendam amarah dan berhasil meluapkannya kepada Hayati dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Setelah sebelumnya kami juga sempat dilatih dengan bintang tamu yang juga sudah sering membintangi FTV bernama Resta untuk bermain peran sesuai naskah, kami sadar bahwa ternyata mendalami suatu karakter dalam cerita itu bukanlah hal yang mudah.

Apalagi dialog Kinan dan Zainuddin cukup panjang bagi kami yang awam ini untuk sebuah long take.

Aku sampai keringatan karena harus berulang kali take untuk dialog yang itu-itu saja, namun itupun juga tidak tuntas, sementara beberapa kawan lainnya sampai harus melihat naskah terlebih dahulu dengan cara diperbantukan oleh beberapa kawan hingga pada akhirnya bisa menyelesaikan naskahnya dengan baik.

Padahal kalau melihat akting di televisi, kok rasanya enak saja ya mereka berakting begitu, tampak alami dan nggak terlihat sama sekali berpura-puranya.

So, untuk mengingatkan kembali, yuk kita fresh lagi ingatan mengenai apa saja akting itu dan teknik-teknik apa sih yang bisa dipelajari agar dapat berakting dengan baik.

Teknik-Teknik Akting

• Akting Klasik

Akting klasik ini mengutamakan pada presisi, yaitu mengintegrasikan pada ekspresi suara, tubuh, imajinasi, bahkan analisis kuat dimana tokoh terkenal yang muncul untuk mengingatkan kita adalah William Shakephare yang merupakan seorang pujangga dan penulis drama dimana dia juga menciptakan tokoh Romeo dan Juliet.

Oh iya, sebelumnya perlu ada pembedaan juga antara berakting untuk teater, film layar lebar, maupun sinetron.

Pada akting klasik ini, para aktor benar-benar harus menghafal dialognya dan benar-benar tidak boleh menyimpang dari naskah.

• Akting Bermetode

Kalau akting klasik cenderung kaku, method acting justru cenderung kurang terkontrol karena memberi ruang para aktornya untuk berimprovisasi.

Dalam method acting ini, para aktor dapat lebih mendalami perannya karena lebih bebas dalam menggunakan teknik untuk menyelami karakter tokoh yang akan dia perankan, misalnya dengan cara fokus pada situasi hidupnya yang beberapa bagiannya mirip dengan situasi yang sedang dihadapi oleh tokoh tersebut.

Metode improvisasi ini memang keahlian khusus yang dimiliki oleh beberapa aktor agar perannya tampak lebih real atau karena sutradara kelamaan cut adegan, maka si aktor mengambil waktunya untuk menambah improvisasi.

Aku pernah melihat adegan behind the scene-nya salah satu drama seri yang dibintangi oleh Prilly Latuconsina dimana karena Prilly pandai berimprovisasi, maka justru sutradaranya kesenangan dan sengaja berlama-lama untuk cut agar Prilly mengeluarkan spontanitasnya.

Nah, berimprovisasi di sini juga bukan berarti diijinkan untuk melenceng dari naskah ya Guys, melainkan si aktor tadi sudah menguasai alur cerita drama yang dia bintangi tersebut sehingga mengalir saja dialognya tanpa berpatokan dengan naskah yang kaku.

Kalau menurutku, teknik ini agak susah bagi kami yang semuanya masih awam dalam berakting ini, kecuali bisa mendapatkan lawan main yang sudah banyak makan asam garam di dunia akting, mungkin bisa lebih mudah untuk berbalas dialog.

Masih mungkin loh ya, karena jujur dari kemarin-kemarin ketika latihan, aku tuh ingin mencoba teknik ini, namun yang ada tetap dalam benakku masih lebih percaya pada naskah dibandingkan pada lawan bicara.

Sumber Foto: Wikipedia, Desain Gambar: Pribadi

Drama series ini diadaptasi dari Novel Cina yang berjudul Shi Guang Ru Yue yang berarti Seperti Yang Dijanjikan, karya Xiao Lu.

Tokoh utama dalam drama seri ini bernama Xu Lai, yaitu seorang jurnalis yang 10 tahun lalu mengalami perceraian kedua orang tuanya serta menjadi korban gempa Hainan dan diselamatkan oleh seorang Pemadam Kebakaran tampan bernama Jin Shicuan.

Sesuai dengan judul drama seri ini, kisah yang diangkat adalah jatuh cintanya Xu Lai (diperankan oleh Zhang Ruonan) kepada sang penyelamat sehingga dia berjanji sendiri untuk menjadikan Jin Shicuan (diperankan oleh William Chan) kekasihnya di masa depan, sekaligus meminta Jin Shicuan berjanji juga kepadanya untuk pertemuan mereka di masa depan.

Sayangnya Jin Shicuan tidak menganggap serius janji itu sehingga dia melupakannya begitu saja, sementara Xu Lai yang telah menjadi jurnalis di Tiongkok terus mengingat Jin Shicuan bahkan sampai pada akhirnya dia terlibat pertemanan dengan pasukan damkar.

Jadi logline dalam kisah ini adalah seorang wanita muda bernama Xu Lai yang telanjur jatuh cinta pada seorang petugas pemadam kebakaran bernama Jin Shicuan dan bertekad agar 10 tahun kemudian dapat menjadi kekasih pria itu namun mendapatkan banyak sekali rintangan.

Jin Shicuan yang saat itu sudah menjadi komandan pasukan damkar unitnya, memiliki anak-anak buah yang setia kepadanya sehingga pertemanan mereka pun sangat erat, namun tak semua orang tahu bahwa ternyata Jin Shicuan ini memiliki trauma masa lalu.

Nah, di sini aku ingin membahas soal karakteristik para tokohnya yang beberapa di anataranya pernah dan sempat mengalami trauma berat akibat suatu kejadian.

1. Jin Shicuan

Kalau melihat tokoh Jin Shicuan yang merupakan seorang komandan pasukan damkar ini, awalnya kita mengira biasa saja, namun setelah mengikuti alur ceritanya, kita menjadi penasaran, kenapa sih Jin Shicuan bisa menjadi orang yang begitu dingin, hanya tahu bekerja, dan tidak ingin memikirkan soal kehidupan percintaan?

Tambah penasaran lagi ketika pada pertengahan seri, diketahui bahwa Jin Shicuan menolak menjadi seorang pelatih anjing.

Ternyata Jin Shicuan pernah mengalami masa lalu yang membuat dirinya merasa trauma karena sahabat baiknya yang satu perjuangan, tewas dalam kondisi luka bakar yang parah setelah mereka bertugas bersama-sama.

Sahabat Jin Shicuan yang bernama Fang Huai tersebut mengalami luka bakar serius setelah menyelamatkan Jin Shicuan dalam tugas mereka.

Selain itu, Jin Shicuan yang dipercayai untuk memegang dan melatih seekor anjing petugas bernama Zhui Feng juga trauma karena anjing tersebut pun tewas dalam insiden kebakaran, padahal Zhui Feng adalah anjing yang juga seperjuangan dengannya dan Fang Huai.

Belum lagi seorang dokter bernama Zang Qiu yang merupakan istri dari Fang Huai terlihat sangat terpukul bahkan terus menyalahkan dan memusuhinya karena tidak diijinkan untuk melihat jasad sang suami untuk yang terakhir kali.

Jin Shicuan pun menjadi seorang pria yang dingin dan tak ingin terlibat dalam hubungan percintaan karena pekerjaannya yang sangat beresiko itu.

Dia tidak ingin ada Zang Qiu yang kedua, dimana akan menangisinya dan merasa terluka jika suatu saat dia juga tewas dalam suatu insiden penyelamatan orang lain.

Selain itu dia tidak ingin terikat dalam hubungan batin dengan hewan peliharaan karena tidak ingin terluka lagi jika melihat anjing yang sudah dia latih dan cintai, tewas lagi dalam suatu peristiwa penyelamatan.

Syukurlah Jin Shicuan bertemu kembali dengan Xu Lai, seorang reporter TV yang memaksakan diri untuk hidup bersama para petugas damkar yang sedang memusuhinya itu dengan alasan ingin meliput kehidupan dan jasa mereka.

Selain sebagai seorang reporter TV, ternyata Xu Lai juga mengantongi sertifikasi Internasional sebagai seorang pelatih anjing sehingga lebih mudah lagi dia mengambil hati para petugas pemadam kebakaran.

Berkat kegigihan Xu Lai yang ingin menjadi kekasih dari Jin Shicuan, akhirnya Jin Shicuan pun luluh dan jatuh cinta dengan gadis muda itu.

Xu Lai bukan hanya membuat Jin Shicuan membuka diri dalam kehidupaan percintaan, melainkan dia juga berhasil membuat pria itu mau menjadi pelatih anjing kembali dan menerima seekor anjing milik Xu Lai yang memang satu ras dengan Zui Feng untuk berada di sisinya.

2. Zang Qiu

Zang Qiu adalah seorang dokter yang ditinggal mati oleh suaminya karena tewas dalam tugas sehingga dia pun juga tidak mau membuka diri dalam kehidupan percintaan yang baru.

Fang Huai adalah petugas pemadam kebakaran yang setia terhadap teman dan kekasih, serta juga romantis sekali kepada Zang Qiu, istrinya.

Walaupun sibuk dengan aktivitasnya sebagai petugas penyelamat, Fang Huai tak pernah lupa untuk menyempatkan diri memberikan kejutan-kejutan yang membahagiakan kepada sang istri.

Sayangnya kebahagiaan Zang Qiu mendapatkan suami terbaik seperti Fang Huai tidak berlangsung lama karena pria itu tewas dalam satu insiden kebakaran setelah berusaha menyelamatkan sang sahabat.

Apalagi Zang Qiu tidak sempat bertemu dengan Fang Huai untuk yang terakhir kalinya, bahkan tidak sempat melihat jasad Fang Huai akibat dihalang-halangi oleh Jin Shichuan.

Zang Qiu menjadi trauma untuk menjalin hubungan kasih lagi karena takut menjadi sakit kembali jika ditinggal pergi oleh sang kekasih, apalagi bayangan Fang Huai masih terus menyertai dalam perjalanan hidupnya.

Sikapnya masih sangat dingin dan memusuhi Jin Shichuan, padahal Jin Shicuan bukan berharap agar Zang Qiu mengalami penyesalan sepanjang sisa usianya, melainkan Jin Shicuan hanya mengikuti permintaan terakhir Fang Huai yang tidak ingin Zang Qiu melihat kondisinya yang sangat buruk akibat luka bakar.

Fang Huai ingin agar Zang Qiu tetap mengenang dirinya yang baik-baik saja, termasuk soal fisiknya, oleh karena itulah tidak mungkin Jin Shicuan tak memenuhi permintaan terakhir seorang sahabat yang telah berkorban nyawa untuknya.

Syukurlah Zang Qiu pada akhirnya juga bertemu dengan seorang pria muda yang sama keras kepalanya seperti Xu Lai dalam mengejar cinta sehingga membuat Zang Qiu yang pada awalnya terus menolak dan dingin, menjadi luluh juga.

Pria itu adalah petugas pemadam kebakaran yang setia kepada Jin Shicuan juga, yaitu bernama Lu Fangqi.

Sebenarnya awal mula Lu Fangqi dengan Zang Qiu adalah untuk membantu Xu Lai karena Xu Lai mencurigai hubungan masa lalu Jin Shicuan dan Zang Qiu.

Sikap Zang Qiu yang memusuhi Jin Shicuan membuat Xu Lai berpikir bahwa pernah terjadi hubungan percintaan antara keduanya di masa lalu dimana berarti kalau Zang Qiu adalah mantan kekasih dari Jin Shicuan.

Diutusnya-lah Lu Fangqi sebagai mata-mata Dokter Zang Qiu, sehingga pria itu justru jatuh cinta kepada Zang Qiu.

Lu Fangqi berusia yang lebih muda daripada Zang Qiu terus mengejar cinta dokter itu dengan pantang menyerah, walau sang dokter cantik juga terus menerus menolak pernyataan cintanya.

Zang Qiu yang awalnya merasa risih dengan kehadiran Lu Fangqi pun pada akhirnya mulai merindukan pria itu dan jatuh cinta, bahkan Lu Fangqi mulai bisa membuat Zang Qiu tidak merasa trauma dan tak benci lagi kepada Jin Shicuan.

3. Lu Fangqi

Ada kata pepatah yang mengatakan bahwa lebih mudah teori daripada prakteknya, serta lebih mudah mengobati orang lain daripada mengobati diri sendiri, mungkin itu berlaku bagi Lu Fangqi.

Lu Fangqi yang berhasil menyakinkan Zang Qiu untuk menghilangkan rasa traumanya akan masa lalu yang kelam, justru mengalami trauma yang mendalam karena teman seperjuangannya juga tewas dalam kebakaran.

Liu Xiu yang sudah berpamitan kepada rekan-rekan seperjuangannya untuk pensiun sebagai pasukan damkar dan ingin menghabiskan waktu bersama nenek dan keluarganya itu, justru tewas tepat di depan mata Lu Fangqi saat mereka sedang bersama-sama menjalankan tugas.

Bukan hanya Lu Fangqi, melainkan Jin Shicuan dan Zhang Yang yang juga merupakan rekan seperjuangan terbaik Liu Xiu merasa sempat sangat terpukul, namun Lu Fangqi menjadi trauma setiap melihat kobaran api sedangkan dirinya merupakan petugas pemadam kebakaran.

Kali ini gantian cinta Zang Qiu yang diuji dimana dia yang kini harus berusaha menyembuhkan rasa trauma dari pria muda yang juga merupakan kekasihnya itu.

4. Lin Quan

Lin Quan adalah ibu kandung dari Xu Lai dimana wanita paruh baya itu sangat menentang hubungan antara Xu Lai dan Jin Shicuan.

Bukan tanpa alasan Lin Quan menentang hubungan sang anak dengan seorang petugas pemadam kebakaran dimana petugas pemadam kebakaran di Tiongkok itu direkrut berdasarkan undang-undang militer dan dilatih sebagai seorang tentara juga, sedangkan Lin Quan bercerai dari Xu Chengyun yang merupakan ayah kandung Xu Lai karena pria itu seorang tentara yang sering meninggalkannya untuk bertugas.

Lin Quan trauma bersuamikan seorang tentara sehingga dia tidak ingin anak gadis satu-satunya itu merasakan apa yang pernah dia rasakan dahulu, yaitu sering ditinggalkan dalam bertugas sehingga membuatnya haus akan perhatian.

Lucunya meskipun sudah berpisah, keduanya masih tinggal bersama karena Xu Chengyun menolak untuk keluar rumah, sementara Lin Quan juga tidak mengusirnya.

Rupanya Lin Quan sebenarnya masih mencintai Xu Chengyun yang sudah merupakan seorang pensiunan tentara, karena ketika Xu Chengyun keluar dari rumahnya untuk mendukung hubungan antara Xu Lai dan Jin Shicuan, justru Lin Quan ikut keluar rumah dan bersama-sama Xu Chengyun tinggal di rumah Xu Lai.

Syukurlah pada akhirnya wanita tahu kalau 10 tahun yang lalu, ketika Xu Lai minggat dari rumah akibat perpisahan kedua orang tuanya dan nyaris menjadi korban dalam peristiwa gempa bumi di Hainan, justru Jin Shicuan-lah yang menyelamatkan hidup anak perempuannya tersebut.

Hati Lin Quan mulai luluh, namun bukan hanya kepada Jin Shicuan yang kemudian menjadi menantunya itu, melainkan juga kepada Xu Chengyun.

5. Yu Shishi

Kalau tokoh lainnya rata-rata mengalami masa lalu yang berkaitan dengan gugur dalam tugas sebagai anggota pemadam kebakaran maupun mengenai tugas damkar atau seorang tentara yang tidak mudah, harus sering meninggalkan pasangannya dalam tugas, berbeda dengan trauma yang dialami Yu Shishi.

Yu Shishi adalah seorang aktris yang mengejar cinta Presiden Director suatu perusahaan yang ganteng bernama Huo Yanzong, dia mengalami trauma percintaan setelah jatuh bangun mengejar seorang pria yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Huo Yanzong merupakan teman masa kecil Xu Lai yang sangat mencintai Xu Lai, sehingga semua hal dia lakukan demi membahagiakan Xu Lai, bahkan Huo Yanzong rela melihat Xu Lai bersama pria lain agar gadis itu bahagia.

Sayangnya selain itu, dia masih tetap berusaha membuat Xu Lai agar bisa jatuh cinta padanya dengan selalu ada saat Xu Lai butuhkan dan selalu ingin menjadi yang pertama ketika Xu Lai membutuhkan bantuan, bahkan Huo Yanzong berulang kali memanfaatkan Yu Shihi demi menolong Xu Lai.

Suatu saat ketika Xu Lai menjadi reporter dalam gempa bumi untuk menyusul kekasihnya yang juga dikirim sebagai petugas penyelamatan di sana, Huo Yanzong juga buru-buru menyusul Xu Lai karena khawatir terjadi sesuatu pada gadis itu dan ingin menjadi yang pertama bertemu Xu Lai di lokasi kebakaran.

Tanpa Huo Yanzong ketahui sebelumnya, ternyata Yu Shishi sudah berada di lokasi gempa bumi juga sebagai relawan.

Rasa bahagia Yu Shishi yang dapat berjumpa dengan pria pujaan hatinya itu menjadi duka karena ternyata pria itu tetap tega meninggalkannya sendirian di tenda medis hanya untuk mengejar cinta Xu Lai.

Yu Shishi pun mengalami trauma cinta dan berjanji sendiri di dalam hatinya untuk tidak percaya dan luluh lagi kepada Huo Yanzong agar dirinya tidak terus menerus dimanfaatkan oleh CEO ganteng tersebut.

Lu Fangqi dan Zang Qiu. Sumber Foto: Thumbnail https://www.youtube.com/watch?v=sOV8HSidWtk

Keadaan trauma seseorang ini bukan hanya ada di dalam drama, melainkan juga sering kali terjadi di dalam dunia nyata, dimana sebenarnya kesehatan mental itu juga berkaitan erat dengan gaya hidup yang kita jalankan sehari-hari.

Jika gaya hidup sehat yang kita jalankan sehari-hari, maka kondisi diri kita jadi lebih relax dan bebas stres sehingga bisa lebih mengatasi rasa trauma dan mengatasi kesehatan mental kita masing-masing.

Oleh karena itu, menjelang usiaku yang ke 40 tahun ini, aku suka buka-buka blog gaya hidup sehat agar aku bisa mengatasi stresku juga ketika melihat tanda-tanda penuaan dini mulai muncul di wajahku juga, hahahaa... apalagi ketika aku sedang berusaha berteman dengan realita karena kehidupanku yang cenderung biasa-biasa saja menjelang tahun kelahiran baru hidupku ini.